Kuansing, Riau - Setiap desa saat ini sudah berdiri Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), tetapi masih banyak juga yang belum berdiri.
Padahal untuk pendirian Bumdes tidaklah sulit, bahkan modal awal BUM Desa berasal dari penyertaan modal desa, yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
Baca juga:
10 Koperasi Pertanian Terbesar di Dunia
|
Lihat saja Bumdes Cipta Mandiri, Desa Teratak Air Hitam, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Hanya dengan modal Rp. 100 Juta, telah mampu mendirikan unit usaha BRI link dan penjualan gas El piji, mulai dari 3 kg, 5, 5 kg dan 12 kg.
Untuk penjualan gas elpiji, bisa mencapai sebanyak 600 tabung per minggunya. Pihak Bumdes membeli gas elpiji seharga Rp 19.000. - per tabung, dan dijual seharga Rp 22.000. dengan keuntungan sekitar Rp 3.000/ tabung.
" Untuk penjualan gas elpiji saja, bisa meraup keuntungan Rp 1.800.000 per minggunya, " ungkap Kepala Desa Teratak Air Hitam Fahrizal yang didampingi karyawan Bumdes Cipta Mandiri, ketika dihubungi dikios Bumdes.
Bahkan, katanya, dari transaksi gas elpiji saja, bisa mencapai Rp 14 juta, karena gas elpiji yang dijual bukan hanya untuk tabung 3 kg, akan tetapi juga untuk tabung gas 5, 5 kg dan 12 kg.
Sedangkan untuk BRI link, juga melakukan transaksi Rp 20 juta, dan bahkan lebih kurang Rp. 30-35 juta total uang yang diputar melalui Bumdes Cipta Mandiri. " Kios dibuka dari pukul 8 pagi, dan tutup pukul 4 sore, " tuturnya.
Adapun susunan pengurus Bumdes Cipta Mandiri adalah Direktur Bumdes Marta Indra, Sekretaris Sri Yuni, dan Bendahara Septri Yanita. (Replizar)***